Minggu, 17 Maret 2013

Persiapan Menyambut HUT Ke-66 RI



Rangkaian Persiapan Menyambut HUT Ke-66 RI

 


      Tak kurang dari sehari lagi, Indonesia akan memperingati HUT ke-66 Kemerdekaan RI. Peringatan HUT kali ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Meskipun demikian, semangat untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI sangat terasa di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta. Berbagai persiapan tetap dilakukan oleh pihak Istana. Mulai dari membersihkan dan merapikan halaman istana hingga membuat tenda-tenda yang nantinya akan dipergunakan untuk puncak peringatan detik-detik proklamasi pada 17 Agustus nanti.
      Persiapan tersebut sudah terlihat dari jalan Medan Merdeka yang berhadapan langsung dengan Istana Merdeka. Seperti tahun-tahun sebelumnya, di jalan yang juga bersebelahan dengan Tugu Monumen Nasional, didirikan beberapa buah tenda. Tenda yang dihiasi dengan ornamen bernuansa hitam putih ini, nantinya akan dipergunakan anggota paduan suara yang terdiri dari para pelajar mulai dari SD hingga SMA untuk menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan kemerdekaan.
      Sementara itu, di lingkungan Istana Merdeka sendiri, juga didirikan beberapa tenda di sisi kanan dan di depan halaman istana. Beberapa tenda di sisi kanan Istana Merdeka yang juga dihiasi ornamen merah putih, nantinya akan dipergunakan para duta besar negara sahabat dan para tamu sebagai tempat untuk mengikuti jalannya upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-66. Posisi tenda tersebut menghadap ke arah tiang bendera dan pelataran Istana Merdeka, dimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku inspektur upacara berada.
      Persiapan lain juga dilakukan di halaman belakang Istana Merdeka. Di halaman ini, didirikan tenda besar dengan tema Go Green. Tenda ini nantinya akan dipergunakan untuk menjamu para duta besar negara sahabat dan para tamu pada malam resepsi kenegaraan.
      Selain berbagai persiapan yang bersifat teknis, berbagai rangkaian acara untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI juga telah dilakukan. Diawali dengan pagelaran “Banjaran Gatotkaca” yang dilakonkan dengan apik oleh Kelompok Wayang Orang Indonesia Pusaka pimpinan budayawan Jaya Suprana pada 29 Juli lalu di Istana Negara. Banjaran Gatotkaca adalah lakon yang meceritakan kehidupan Gatotkaca, putra Bima, salah seorang ksatria terkuat dari keluarga Pandawa. Gatotkaca diceritakan mulai dari kelahirannya yang ganjil hingga kematiannya yang tragis dalam Perang Baratayudha.
      Rangkaian selanjutnya yaitu penyematan bintang tanda jasa dan kehormatan kepada 30 orang penerima pada 12 Agustus lalu. Usai penyematan bintang tanda jasa, rangkaian selanjutnya adalah silaturahmi dan makan malam bersama Perintis Kemerdekaan, Veteran, Purnawirawan, Wredatama, Warakawuri Pahlawan Nasional dan Angkatan 45.
      Rangkaian akhir dari persiapan peringatan HUT ke-66 Kemerdekaan RI adalah pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) oleh Presiden SBY di Istana Negara pada 15 Agustus sore. Paskibraka yang berjumlah 66 orang ini adalah para pelajar SMA terpilih dari 33 provinsi se-Indonesia. Merekalah yang nantinya akan bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada 17 Agustus mendatang.
      Berbagai rangkaian acara dan persiapan tersebut merupakan hal yang lazim dilakukan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI. Terdapat sedikit perbedaan karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, misalnya silaturahmi dan santap siang bersama dengan kaum veteran yang biasanya dilakukan siang hari diubah menjadi malam hari. Namun itu bukanlah perbedaan yang amat berarti. Semangat untuk memperingati hari kemerdekaan RI tetap terasa ditengah upaya menahan lapar dan dahaga di bulan puasa.

UPACARA PERINGATAN KEMERDEKAAN RI KE-66 DI LAPANGAN CINDUA MATO BERLANSUNG PENUH HIKMAT






      Hari  yang menjadi sejarahnya bagi seluruh bangsa Indonesia, di sekitar Kota Batusangkar pada pagi itu langit   gelap dan menjatuhkan air hujan, seolah-olah alam ikut merasaharu dan gundah,  mengingat peristiwa 66 tahun yang lalu, berkat Rahmat allah Yang Maha Kuasa Indonesia Merdeka, namaun pada upacara memperingati detik-detik Proklamasi di Lapangan Cindua Mato Batusangkar, hujan itupun reda.
      Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66, menanti detik-detik Proklamasi dan pengibaran Sangsaka Merah Putih diibukota Kabupaten Tanah Datar, berjalan dengan tertip dan hikmat.
      Bupati Tanah Datar, M. Shadiq pasadigoe selaku Inspektur Upacara peringatan Kemerdekaan RI ke66 di Tanah Datar, mengeluarkan Benderra Pusaka dari Peti bendera dabn diserahkan kepada Pasukan Paskibraka Tanah Datar untuk dikibarkan.
 
        Dari Wakil Bupati, H. Hendri Arnis, Para Muspida, beserta ibu dan  anggota DPRD, para pejuang, Kepala SKPD, TNI, Polri dan PNS,  Pimpinan Organisasi pemuda dan kemasyarakatan,  Mahasiswa dan  pelajar sampai kepada masyarakat turut mengikuti jalannya upacara peringatan Kemerdekaan Ri ke 66 dengan tekun dan hikmat.
      Ketua DPRD Tanah Datar, Zuldafri Dharma dalam upacara tersebut membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan, sebagaimana yang pernah disampaikan Bung Karno ketika mengproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta.
Usai Upacara, dilaksanakan acara penyerahan penghargaan pemerintah kepada pegawai negeri yang mengabdi 10 dan 20 tahun berupa Satya Lencana, dan pemberian hadiah bagi siswa yang memperoleh prestasi.


BUPATI SERAHKAN REMISI  KEPADA TAHANAN RUTAN BATUSANGKAR



      Sebanyak 30 orang Nara pidana dan anak pidana Tahanan Rutan Batusangkar menerima remisi dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik ke-66, Rabu (17/8) pagi kemaren sebelum upacara Bupati, M. Shadiq Pasadigoe  secara menyerahkan surat Remiisi di Rutan Batusangkar.
      Penyerahan secara resmi remisi kepada tahanan Rutan Batusangkar dilaksanakan dalam bentuk upacara yang dihadiri Buptai dan Wakil Bupati beserta Muspida dan sejumlah kepala SKPD terkait.
      Menurut laporan Kepala Rutan Batusangkar, Tulus Basuki, Rumah Tahanan Batusangkar yang didirikan oleh colonial Belanda sampai sekarang masih seperti itu juga, kapasitas Rutan untuk 35 Tahanan namun sampai sekarang jumlah tahanan yang ditangani Rutan Batusangkar mencapai 98 orang.
      Hari ini Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia memberikan remisi umum dalam ranagka Hari Kemerdekaan RI ke-66 tahun 2011 kepada sebanyak 30 tahanan Rutan Batusangkar.
      Dari 30 Tahanan yang mendapat remiisi berupa Remisi Umum 29 tahanan memperoleh separoh dari masa tahanan sedang 1 orang memperoleh masa sepenuhnya, dengan syarat yang bersangkutan dapat menjalankan proses tahanan dengan berkelakuan baik.
      Bupati Tanah Datar, m. Shadiq Pasadigoe yang membecakan sambutan Menteri Hukum dan HAM menyatakan, pemberian remisi bagi tahanan jangan diartikan sebagai upaya untuk memanjakan narapidana, namun perlu kita pahami  secara mendalam dari sisi kemanusiaan, karena pada hakekatnya pemberian remiisi merupakan wujud kepedulian untuk menjaga Napi  tetap mampu menjadi manusia seutuhnya, hal ini sudah diatur dalam  Undang-undang Nomor 15 tahun 1995 pemasyarakatan dan Kepres Nomor 174 tahun 1999 tentang remisi.

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com

Copyright © Gudang Artikel | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑