BAB
I
PENDAHULUAN
A. Alasan Memilih Judul
Kami memilih judul Protista karena kami akan
mengidentifikasi pengertian protista dan ciri-ciri protista.
B. Metode
Pengumpulan Data
Kami
sebagai penulis dalam membuat makalah protista ini berdasarkan cara di bawah
ini :
1. Observasi
2. Kepustakaan
3. Hasil diskusi kami
C. Tujuan
Pembuatan Makalah
Makalah
ini ditulis dan disusun untuk ditujukan kepada :
- Para
pembaca untuk menambah pengetahuan tentang protista
- Sebagai bahan referensi dan juga bahan
informasi apabila akan membuat makalah protista
- Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
guru
BAB
II
PROTISTA
A. Pengertian Protista
Menurut
teori evolusi, protista terbentuk kira-kira satu milyar tahun sebelum
terbentuknya tumbuhan, jamur dan hewan. Protista merupakan organisme eukariotik
awal yang merupakan organisme prokariotik.
Protista
umumnya ditemukan di air, baik air tawar maupun air laut. Protista merupakan
plankton, yaitu organisme berukuran mikroskopis yang melayang-layang di air.
Kingdom
protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu protista mirip hewan, protista
mirip tumbuhan dan protista mirip jamur (Campbell, 1998:523) masing-masing
kelompok memiliki ciri yang berbeda, untuk lebih jelasnya perhatikan uraian di
bawah ini.
1. Protista Mirip Hewan
Protista
yang menyerupai hewan adalah Protozoa. Protozoa berasal dari bahasa Yunani
yaitu dari kata protos artinya pertama dan zoon artinya hewan
bersel satu. Meskipun bersel satu Protozoa adalah organisme yang lengkap, dalam
arti dapat melakukan kegiatan hidup seperti organisme yang bersel banyak.
a. Struktur dan fungsi tubuh Protozoa
- Bersel tunggal (monoseluler) serta
mempunyai organ sel yang sederhana
- Alat pernapasan dengan seluruh permukaan
tubuh
- Berinti satu kecuali Paramecium
- Ukuran 100 – 300 mikron
- Bentuknya tetap, kecuali Amoeba
- Alat pencernaan : sitostoma / mulut sel,
vakuola makanan dan sitopige anus sel, kecuali Amoeba tidak bersitostoma
/ bersitopige
- Proses pencernaan : intraseluler dalam
vakuola makanan, pada Amoeba disebut fagositosit
- Susunan saraf / indra tidak ada, stigma
merupakan bagian yang peka terhadap rangsang cahaya
- Perkembanganbiakan : vegetatif, dengan
amitosis kecuali Paramecium dengan konjugasi, Sporozoa dengan
metagenesis. Generatif, dengan membentuk mikrogamet dan makrogamet
- Sel tubuh Protozoa terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu membran plasma terdiri atas lipoprotein, sitoplasma bersifat
koloid dan inti sel
b. Klasifikasi
Protozoa
terbagi empat kelas, yaitu :
1) Kelas
Rhizopoda (Sarcodina)
-
Alat gerak : pseudopodia (kaki semu)
- Geraknya disebut gerak amoeboid
- Pengambilan makanan secara fagosit
menggunakan kaki semu
- Pembiakan dengan membelah diri
- Habitat : air tawar, air laut, ada yang
bersifat parasit
Contoh
:
- Amoeba hidup di uar tubuh organisme
(hidup bebas), misalnya : Amoeba proteus, Amoeba raksasa Chaos carolinense
(dapat mencapai 100 mikron)
- Entamoeba hidup di dalam tubuh
organisme, mislanya pada manusia
Entamoeba
historica / Entamoeba desentriae : menyebabkan penyakit perut disentri
Amoeba
Entamoeba
coli : hidup di usus manusia dan ternak, berfungsi membantu dalam
pencernaan
Entamoeba
gingivalis : hidup di dalam rongga mulut dna menguraikan sisa-sisa makanan,
sehingga dapat merusak gigi dan gusi
- Arcella memiliki kerangka luar zat
kitin hidup di air tawar
- Difflugia memiliki kerangka luar
yang dapat mengeluarkan selaput lendir hidup di pasir-pasir
- Foraminifera memiliki kerangka luar
yang terdiri atas silika atau zat kapur. Sebagai petunjuk pencairan sumber
minyak bumi
- Radiolaria hidup di laut bertubuh
bulat hampir seperti bola, kerangka zat kersik membentuk tanah radiolarian
2) Kelas
Flagellata (Mastighopora)
- Alat gerak : flagel (bulu cambuk)
- Pengambilan makanan secara difusi melalui
seluruh permukaan tubuh
- Pembiakan membelah diri secara memanjang
- Habitat di perairan, ada pulayang hidup
secara parasit
- Ada
yang memiliki bintik mata atau stigma dan mengandung klorofil
Flagellata
dibedakan menjadi dua, yaitu fitoflagellata dan zooflagellata.
1) Fitoflagellata adalah Flagellata yang
dapat melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora
Contoh
:
- Volvox globator hidup berkoloni di
air tawar, mempunyai dua flagel tiap sel
- Euglena viridis banyak hidup di air
tawar sebagai plankton
- Noctiluca millaris hidup di laut,
tubuh dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik pada waktu malam
2) Zooflagellata adalah Flagellata yang
tidak berkloroplas dan menyerupai hewan
Contoh
:
- Trypanosoma levinski hidup pada
tikus
- Trypanosoma evansi hidup pada
ternak, penyebab penyakit surra (malas) pada hewan dengan perantara lalat
tabanus
- Trypanosoma brucei penyebab penyakit
nagana pada ternak
- Trypanosoma gambiense penyebab
penyakit tidur pada manusia
- Trypanosoma cruzi penyebab penyakit
animea pada anak-anak
- Leishmania donovani penyebab
penyakit kalaazar
- Leishmania tropica penyebab penyakit
kulit
3) Kelas Cilliata (Cillophora)
- Alat gerak silia (rambut getar)
- Mempunyai bentuk tertentu
- Pengambilan makanan lewat peristom (mulut)
diedarkan ke seluruh tubuh oleh vakuola
- Pembiakan vegetatif dengan membelah diri
secara memanjang dan konjugasi dengan pertukaran isi sel
- Habitat di perairan, ada pula yang sebagai
parasit
Contoh
:
- Paramecium caudatum, berbentuk
seperti sandal
- Balantidium coli, hidup parasit pada
usus besar
- Didinium, merupakan predator di
dalam ekosistem perairan, seperti jambangan
- Stentor, berbentuk seperti terompet,
menetap pada suatu tempat
- Vorticella, berbentuk seperti
lonceng
- Stylonichia, berbentuk serupa siput,
silianya banyak tampak seperti duri
4) Kelas Sporozoa
Mempunyai
dua fase dalam siklus hidupnya, yaitu vegetatif dan eritrosit manusia
(sporulasi) dan generatif pada usus nyamuk Anopheles betina.
1) Fase di dalam tubuh nyamuk (fase sporogoni)
Di dalam tubuh nyamuk ini terlihat Plasmodium
melakukan reproduksi secara seksual. Pada tubuh nyamuk, spora berubah menjadi
makrogamet dan mikrogamet, kemudian bersatu dan membentuk zigot yang menembus
dinding usus nyamuk. Di dalam usus tersebut zigot akan berubah menjadi ookinet
– ookista – sprozoit, kemudian bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Sprozoit ini
akan menghasilkan spora seksual yang akan masuk dalam tubuh manusia melalui
gigitan nyamuk.
2) Fase dalam tubuh manusia (fase skizogoni)
Setelah
tubuh manusia terkena gigitan nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah
manusia dan menuju sel-sel hati. Di dalam hati ini sporozoit akan membelah dan
membentuk merozoit, akibatnya sel-sel hati banyak yang rusak. Selanjutnya
merozoit akan menyerang atau menginfeksi eritrosit. Di dalam eritrosit merozoit
akan membelah diri dan menghasilkan banyak merozoit. Dengan demikian maka ia
akan menyerang dan mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah dikelaurkan
racun dari dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia menjadi
demam. Merozoit ini dapat juga membentuk gametosit apabila terisap oleh nyamuk
(pada saat menggigit) sehingga siklusnya akan terulang lagi dalam tubuh nyamuk,
demikian seterusnya.
Anggota dari kelas sporozoa
yang dapat menyebabkan penyakit malaria di daerah tropis dan subtropis adalah Plasmodium.
Contoh
:
- Plasmodium falciparum, penyebab malaria
tropika, sporulasi 1 – 2 x 24
jam
- Plasmodium vivax, penyebab malaria
tertiana, sporulasi 2 x 24 jam
- Plasmodium malariae, penyebab malaria
quartana, sporulasi 3 x
24 jam
- Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa,
sporulasi 48 jam, plasmodium ini tidak ada di Indonesia
Selain Plasmodium, ada juga anggota Sporozoa
yang merugikan manusia yaitu Toxoplasma gandii, yaitu merupakan penyebab
penyakit toksoplasmosis ang menyebabkan meningitis, hepatitis dan infeksi janin
manusia. Jika menyerang janin dalam kandungan, maka bayi yang lahir akan mati
atau lahir dengan catat mental, kebutaan, serta terjadinya pembengkakan hati.
Penyakit
ini antara lain ditularkan melalui makanan, khususnya daging yang pemasakannya
kurang matang, yang sangat baik sebagai tempat hidupnya tropozoit (kista
Toksoplasma). Bisa juga ditularkan oleh hewan bangsa kucing atau burung, karena
di dalam sel-sel usus kucing akan terjadi fase seksual dari Toxoplasma
gandii.
2. Protista Mirip Jamur
a. Subdivisi Myxomycotina / jamur lendir
Anggota kelompok ini dikenal
sebagai kapang lendir karena mempunyai masa berlendir yang menyebar dalam daur
hidupnya yang disebut dengan plasmodium. Plasmodium ini mempunyai banyak
nukleus. Pengertian plasmodium di sini tidak sama dengan plasmodium malaria.
Plasmodium ini merupakan masa protoplasma yang telanjang (tanpa dinding),
ukuran dan warnanya sangat beragam dan dapat berubah-ubah bentuknya pada saat
merayap di atas permukaan substrat atau medium yang ditempatinya. Dalam keadaan
yang menguntungkan, misalnya tersedia makanan, maka plasmodium dapat bergerak-gerak
seperti Amoeba menyerbu makanannya sambil tumbuh, sehingga ukurannya semakin
bertambah.
Apabila keadaan tidak sesuai untuk pertumbuhan, misalnya
kekeringan atau tidak ada makanan maka organisme ini menjadi tidak aktif dan
akan berubah sifatnya menjadi tubuh buah / tangkai-tangkai yang akan
menghasilkan spora seperti jamur. Spora tersebut akan menyebar dibantu angin.
Jika jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah dan membentuk sel-sel
tunggal yang bergerak dengan flagella dan pseudopodia. Selanjutnya
se-sel itu akan berpasangan dan mulailah terjadinya pembentukan plasmodium yang
baru. Dengan keunikan dalam daur hidupnya, maka jamur ini dikelompokkan dalam
anggota Protista seperti jamur.
Jamur hidup di
hutan basah, batang kayu yang membusuk, sampah basah, tanah lembab. Makanan
yang dibutuhkan adalah bahan organik, bakteri, daun atau kayu-kayu yang mati.
Jamur lendir ini
dikelompokkan dalam dua tipe, yaitu jamur lendir tidak bersekat seperti Physarum
dimasukkan dalam Myxomycota dan jamur lendir bersekat seperti Dictyostelium
discoideum dimasukkan dalam dalam Acrasiomycota. Perbedaannya, karena
Myxomycota tidak bersekat-sekat maka sel-selnya tidak dapat dipisahkan dan
mempunyai banyak inti. Sedangkan yang bersekat Acrasiomycota berupa kumpulan
sel-sel yang dapat dipisahkan.
Peranan jamur
lendir jika hidup parasit pada tanaman akan menginfeksi akar tanaman yang
menyebabkan pembengkakan akar dan penyakit yang dikenal dengan bengkak akar.
Tanaman yang terserang jamur ini akarnya akan membusuk dan lama kelamaan akan
mati. Dan spora-spora tersebut siap menginfeksi bibit-bibit tanaman baru
seperti pada kubis dan kentang dapat rusak menyebabkan tanaman menjadi kerdil
dan diakhiri dengan kematian. Misalnya Phytium penyebab penyakit rebah semai
yang merusak bibit tanaman.
Siklus hidup
melalui tiga tahap yaitu :
a. Masa lendir
b. Masa lendir berhenti bergerak dan berhenti
tumbuh, membentuk badan buah atau sporangium untuk menghasilkan spora
c. Tahap pertumbuhan spora
Berkembang biak
secara generatif, yaitu dua inti bersatu menghasilkan inti diploid. Contoh Fuligo
varians, Tethalium speticum.
b. Subdivisi Oomycotina
Tumbuhan Omycotina terdiri atas benang atau
hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dna mengandung banyak inti. Dinding
selnya tersusun atas selulosa. Habitatnya di darat maupun di air, baik sebagai
aprofit pada bangkai ikan, telur ikan yag tidak dibuahi, luka ikan dan bangkai
serangga.
Berkembang biak
secara vegetatif dengan zoospora berflagel dua untuk hidup di air, sedangkan
dengan sporangium dan konidium yang hidup di darat. Reproduksi secara generatif
Oomycotina adalah dengan oogami.
Contoh : Saprolegnia
parasiticam, Phytopthora, Phytium, Plasmophora veticola.
3. Protista Mirip Tumbuhan
Protista ini bersifat
fotosintetik dan memiliki klorofil a. Yang termasuk genera ini adalah alga.
Semua organisme yang disebut alga termasuk dalam genera ini, kecuali blue
green alga. Alga memiliki pigmen hijau di samping pigmen-pigmen lain yang dominan.
Ganggang memilki bentuk dan ukuran yang beraneka ragam, ada mikroskopis, bersel
satu, berbentuk benang atau pita, atau bersel banyak berbentuk lembaran disebut
talus.
Tumbuhan alga disebut
talus,karena belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Talus ada yang
tersusun atas banyak sel (multiseluler) dan satu sel (uniseluler). Ada alga yang dapat
bergerak bebas dengan bulu cambuk (flagel) dan adapula yang tidak dapat
bergerak bebas.
Reproduksi vegetatif dapat
dengan pembelahan sel, pembentukan spora kembar atau zoospora, dan dengan
fragmentasi. Perkembangbiakan generatif alga dapat terjadi antara lain dengan
konjugasi (isogami), anisogami, dan oogami. Ciri-ciri yang lain adalah :
1. Berbentuk
benang atau lembaran
2. Terdapat
pigmen (zat warna)
- Fikosianin (biru)
- Klorofil (hijau)
- Fikoeretrin (merah)
- Karoten (keemasan)
- Fukosantin (pirang)
3. Bersifat
autrotof karena berklorofil sehingga dapat berasimilasi
4. Terbagi
menjadi empat kelas berdasarkan pigmen dominan yang dimiliki, yaitu :
a. Ganggang hijau (Clorophyta)
- Chlorococcum
- Chlorella
- Spiogyra
- Oedogonium
- Volvox
- Chara
- Chlamydomonas
- Ulva
b. Ganggang keemasan (Chrysophyta)
- Ochromonas
- Vauheria
- Navicula
c. Ganggang cokelat (Phaeophyta)
- Sargassum
- Laminaria digitata
- Fucus
d. Ganggang merah (Rhodophyta)
- Gelidium
- Gigartina
- Eucheuma spinosum
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Telah
diketahui bahwa terdapat mikroorganisme yang mirip hewan dan mirip tumbuhan,
misalnya Euglena. Protista diangap sebagai organisme peralihan antara monera
dan organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan. Protista ada yang mirip hewan,
mirip tumbuhan dan mirip jamur. Protista mirip hewan dikenal sebagai Protista
yang terdiri dari 4 filum yaitu flagellata , rhizopoda, cilliata dan sporozoa.
Protista
mirip tumbuhan memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis dna hidup
autrotof. Yang tergolong Protista mirip tumbuhan adalah ganggang yang tidak mempunyai akar, batang
dan daun sejati, tubuhnya disebut talus karena itu ganggang tidak tergantung
tumbuhan plantae. Protista mirip jamur dibagi menjadi 2 filum, yaitu myxomycota
dan oomycota. Protista umumnya ditemukan di air, baik air tawar maupun
air laut. Protista merupakan plankton yaitu organisme berukuran mikroskopis
yang melayang-layang di air.
Protista
memiliki cara makan berbeda-beda dan dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu :
1. Protista autrotof, yaitu protista yang
memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis (mampu mengubah zat anorganik
menjadi zat organik dengan bantuan energi matahari).
2. Protista heterotof yang menelan makanan
dengan cara memasukkan makanan melalui membran sel dengan cara fagositesis
(memasukkan makanan melalui mulut sel).
Contoh : protozoa, filum mastigophora,
sacrodina, ciliophora dan sporozoa.
3. Protista yang mencerna makanan di luar sel
(ekstraseluler) dan kemudian menyerap hasilnya berupa sari-sari makanan.
Contoh : jamur lendir dan jamur
air.
Dafta Pustaka
- http://software-comput.blogspot.com/search/label/Artikel
Postingan